Selama ini anak indigo selalu identik dengan kelebihannya yang bisa melihat makhluk halus atau membaca masa depan. Tapi sebenarnya apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh anak indigo?
Anak indigo seringkali disebut sebagai anak nila yaitu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan seorang anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial dan tidak biasa.
Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi.
"Kalau memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau berbakat istimewa," jelas dr Erwin yang juga menjabat sebagai penasihat Yayasan Peduli Pendidikan Anak Indigo (YPPAI) ini.
Sementara menurut dr Suzy Yusnadewi, SpKJ, psikiater anak dari Klinik Talenta Center, pada umumnya tidak ada yang salah dengan anak indigo, karena anak-anak ini juga terbilang normal hanya saja ia berbeda. Perbedaan ini terletak pada kemampuan lebih yang dimiliki oleh anak-anak indigo.
"Anak indigo adalah anak berkebutuhan khusus dan berkarakteristik khusus dengan perilaku berbeda," ujar dr Suzy saat dihubungi detikHealth dan ditulis, Rabu (3/10/2012).
dr Suzy menuturkan anak-anak indigo cenderung memiliki sifat yang menyendiri, berhalusinasi dan sulit bersosialisasi. Ada yang mengkategorikan anak indigo mirip dengan schizofrenia, tapi secara kognitif atau daya pikir kecerdasan dia normal.
"Karena dia punya perilaku berbeda atau biasa orang sebut indera keenam, anak indigo biasanya bisa melihat makhluk halus atau peristiwa yang akan datang, tapi secara medis itu masih kontroversi," ujar dr Suzy yang juga praktek di RSJ Grogol.
dr Suzy menuturkan ada beberapa ciri yang biasa dimiliki oleh anak indigo yaitu:
1. Memiliki kemampuan di luar akal sehat
2. Punya pemikiran sendiri
3. Sering tidak bisa atau sulit untuk konsentrasi
4. Suka mengkhayal
5. Sering diam
6. Bisa menceritakan suatu hal secara detail meski dia tidak mengalaminya, misalnya ia bisa menceritakan temannya secara detail tapi saat bertemu secara nyata dengan temannya itu ia tidak bisa akrab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar